Minggu, 08 Oktober 2017

Kusbini, Pencipta Lagu Bagimu Negeri

www.jelajahsejarah45.blogspot.co.id - Kusbini
1 Januari 1910, Kusbini  lahir di Desa Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur. Indonesia.
Kusbini adalah tokoh musik kroncong era 1930 – 1955 yang legendaris, bersama Annie Landouw, Gesang, S. Abdoellah, Miss Roekiah, dll.
Kusbini, memulai kariernya bersama Jong Indisce Stryken Tokkel Orkest (Jitso), sebuah kumpulan musik keroncong di Surabaya.
Kusbini mengikuti pendidikan musik Apollo di Malang. Karena tidak puas dengan pengetahuan musik yang didapatnya secara otodidak, Sambil belajar, Kusbini tampil sebagai  penyanyi keroncong dan pemain biola pada siaran Nirom dan Cirvo di Surabaya. Kusbini mendapat julukan ‘buaya keroncong’.
Kusbini berhasil menciptakan lagu Bagimu Negeri, lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Kusbini pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya lagu.
Lirik lagu Bagimu Negeri, Entah disengaja oleh sang komponis atau rahmat Allah, lagu ini terdiri atas 8 kata yang diulang sebagian dan seluruhnya sebanyak 17 kata. Pembaca punya inspirasi positif bagi negeri Indonesia tentang angka 8 dan 17?
Lirik lagu Bagimu NegeriPadamu Negeri Kami BerjanjiPadamu Negeri Kami BerbaktiPadamu Negeri Kami BerjanjiBagimu Negeri Jiwaraga KamiPadamu Negeri Kami BerjanjiPadamu Negeri Kami BerbaktiPadamu Negeri Kami BerjanjiPadamu Negeri Jiwaraga Kami!!!
Tahun 1920 – 1960, di era “Keroncong Abadi” Kusbini merupakan tokoh penyanyi dan komponis Indonesia.
Tahun 1935 hingga 1939, Kusbini menjadi pemain musik dan penyanyi untuk perusahaan rekaman piringan hitam Hoo Soen Hoo.
Tahun 1937 – 1942,  Kusbini aktif  menyanyi dan main musik keroncong bersama Annie Landouw, S. Abdoellah, Gesang.
Kusbini  pada masa Hindia Belanda menuliskan kembali (transkrip) lagu keroncong Telomoyo, Serta menciptakan puluhan lagu keroncong, diantaranya: Keroncong Purbakala, Pamulatsih, Bintang Senja Kala, Keroncong Sarinande, Keroncong Moresko, Dwi Tunggal, Nina Bobo, Ngumandang Kenang dan keroncong Purbakala.
Tahun 1941, Kusbini namanya semakin dikenal. Terutama saat dia mulai mendalami dan berkarya lewat lagu-lagu keroncong dan stambul. Saat itu ia mendapat kesempatan untuk bermain film dimana sejumlah lagu digunakan untuk mengisi musik yang khusus diciptakan untuk film Jantung Hati dan film Air Mata Ibu.
Tahun 1942, Kusbini pada masa pendudukan Jepang, sempat bekerja di Radio Militer Hooso Kanri Kyoku dan Pusat Kebudayaan Jepang di bidang musik. Pada masa itu Kusbini banyak bekerja sama dengan Komponis  Ismail Marzuki, Cornel Simanjuntak, Sastrawan, Redaktur Balai Pustaka, Sanusi Pane, dan seniman lainnya.
Tahun 1945 – 1952,  Kusbini menciptakan lagu perjuangan bersama C.Simanjuntak, Ismail Marzuki, L. Manik, dll. Lagunya “Bagimu Negeri” merupakan lagu wajib perjuangan.
Tahun 1950, Kusbini kemudian bekerja di P&K Yogyakarta untuk urusan musik.
Tahun 1954, Kusbini merupakan pendiri SMINDO  (Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta milik Pemerintah – yang kemudian menjadi AMI dan ISI Yogyakarta). Selain itu, ia mendirikan SOSI (Sekolah Olah Seni Indonesia) yang sekarang diasuh dan diteruskan oleh anak-anaknya.
Tahun 1952 – 1956, Kusbini memenangkan pemilihan lagu keroncong, yaitu Kr. Pastoral. Pada Pemilihan Bintang Radio dan juga Lagu Keroncong, Yang dilenggarkania RRI (Radio Republik Indonesia).
Tahun 1971, SOSI (Sekolah Olah Seni Indonesia) dibangun itulah, oleh anak-anak Kusbini SOSI memberikan pengajaran keterampilan bermusik kepada para murid, seperti piano dan biola.
Tahun 1972,  Pemerintah Republik Indonesia telah menganugerahi Kusbini Piagam Seni.
Tahun 1976, Kusbini mendapat penghargaan dari Departemen Keamanan Komando Wilayah Pertahanan II.
Kusbini mendapat penghormatan dari Pemerintah Daerah Yogyakarta nama jalan di depan rumahnya Jl. Jetishardjo dirubah menjadi Jl. Kusbini. Rumahnya yang ada di jalan Kusbini 25. Saat ini digunakan sebagai sekolah musik Sanggar Olah Seni Indonesia (Sosi). TV Yogyakarta juga pernah membuat Film pendek mengenai riwayat hidup beliau.
Kusbini, selain mengarang lagu Bagimu Negeri juga mengarang lagu-lagu lain bertemakan semangat kemerdekaan, diantaranya Cinta Tanah Air, Merdeka, Pembangunan, Salam Merdeka. Sedangkan lagu yang berjudul  Kewajiban Manusia adalah satu-satunya lagu yang bertemakan semangat merdeka berirama keroncong. Lagu-lagu ini menggugah semangat bangsa Indonesia untuk menggalang persatuan demi mencapai kemerdekaan.
Tahun 1996,  Penerbit Musik Pertiwi (PMP) memberikan royalty atas lagu-lagu karangan Alm Kusbini. Royalty itupun diberikan langsung oleh General Manager PMP Andy Hutadjulu kepada ahli waris Alm Kusbini di rumahnya Jl Kusbini 25 Yogyakarta.
Kusbini  mendapatkan Royalty merupakan hasil penjualan kepingan compact disk/kaset yang terjual di dalam maupun di luar negeri melalui mekanisme undang undang no 19 tahun 2002 tentang hak cipta dan memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Kusbini ikut menyempurnakan teks lagu kebangsaan Komponis, Wartawan, Guru
wartawan, Guru Indonesia Raya ini memperoleh penghormatan dari pemerintah berupa Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia.
Kusbini ber-Istri-kan Ny. Ngadiyem serta dianugerahi 11 anak. Nama Putra dan Putri : Eka Ksvara, Dwi Ksvara, Tri Ksvara, Catur Ksvara, Titi Panca Ksvara, Titi Sad Ksvara, Sapta Ksvara, Titi Asta Ksvara, Nowo Ksvara, Dasa Ksvara, Titi Asih Ksvara.
28 Februari 1991,  pada umur 81 tahun Kusbini wafat di kediamannya yang sederhana di Pengok, Yogyakarta dan dikebumikan dengan iringan musik lagu Perdamaian yang diciptakannya sendiri.
Januari-Desember 2008, Andy menyerahkan royalty kepada ahli waris Alm Kusbini. Royalti yang diberikan PMP kepada ahli waris Kusbini itupun sebanyak Rp 36.287.648.
Lagu-lagu ciptaan Kusbini merupakan warisan kekayaan intelektual.
Kusbini pengarang lagu dan pemain musik khususnya biola pada jaman Presiden RI Pertama, Soekarno. Bakat dan kepiawaian Kusbini dilirik oleh Soekarno untuk bisa bergabung dalam Panitia lagu kebangsaan Indonesia raya bersama WR Suprtaman, Sanusi Pane, Muh Yamin, C Simanjuntak dan Ibu Soed.

Tahun 2011, Kusbini mendapat penganugerahan gelar maestro dibidang seni musik dipilih Taman Budaya Yogyakarta dalam rangka memberikaan penghargaan terhadap tokoh seniman di Yogyakarta, yang telah bjasa menjaga dan melestarikan seni dan budaya, baik itu lokal, nasional, dan internasional.

Artikel Terkait

This Is The Newest Post