www.jelajahsejarah45.blogspot.co.id - Logo Kab. Trenggalek |
Sebelum diketemukan
sumber yang bersifat tertulis maka daerah itu mengalami masa Prasejarah.
Sedangkan di Trenggalek jaman Sejarah akan ditandai dengan adanya prasasti yang
pertama kalinya muncul berbentuk prasasti Kampak atau dikenal dengan nama
lahirnya Perdikan Kampak.
Pada jaman pra sejarah,
Trenggalek telah dihuni oleh manusia dengan bukti diketemukannya benda-benda
yang merupakan hasil jaman Nirlekha. Dari hasil penelitian serta lokaei
benda-benda pra sejarah tadi dapatlah direkonatruksikan, per jalanan
manusia-manusia pemula di daerah Trenggalek itu dalam beberapa jalur, yaitu :
Jalur Pertam, dari
Pacitan menuju Panggul perjalanan diteruskan ke Dongko, dari Dongko menuju ke
Pule kemudian – menuju ke Karangan dari sini dengan menyusuri sungai Ngasinan
menuju ke Durenan. Kemudian manusia – manusia
Trenggalek purba itu melanjutkan perjalanan ke Wajak daerah Tulungagung.
Jalur kedua, berangkat
dari Pacitan ke Panggul menuju Dongko, kemudian melalui tanjakan Ngerdani turun
kedaerah Kampak laju ke Gandusari, dari sini perjalanan dilanjutkan ke Tulungagung.
Jalur ketiga, beranjak
dari Pacitan menuju ke Panggul menyusuri tepi Samudra Indonesia menuju ke
Munjungan, diteruskan ke Prigi lalu ke Wajak.
Demikianlah
rekonatruksi perjalanan manusiar-manusia pra sejarah yang berlangsung
bolak-balik antara Pacitan dengan Wajak. Jalur-jalur perjalanan tersebut dapat
dibuktlkan dengan diketemukannya artefak-artefak jaman batu besar sepert:
menhir, mortar, batu saji, batu dakon, palinggih batu, lumpang batu dsb. Yang
kesemuanya benda-benda tadi tersebar di daerah-daerah bekas Jalur-jalur
lalu-lintas mereka Itu.
HR. van Heekeren
menyatakan bahwa Homowajakensis (manusia purba Wajak) hidup pada masa Plestosin
atas, sedangkan peninggalan-peninggalan Pacitan berkisar antara 8.000 sampai
35.000 tahun yang lalu. Akibatnya masa megaliticum atau masa Neoliticum itulah
yang meliputi daerah Trenggalek ketika dihuni oleh manuala Trenggalek purba.
Satu hal yang perlu
dicatat disini bahwa manusia-manusia Trenggalek pada waktu itu dapat
direkonstruksikan lebih tua dibandingkan dengan manusia Wajak dan lebih muda di
banding dengan manusia-manusia Sampung Ponorogo.
Mengingat masa itu
masyarakatnya sudah mengenal pertanian, maka dari segi soslal, masyarakat tadi
sudah mengenal struktur atau stratifikasi sosial walaupun dalam bentuk sangat
sederhana. Sedangkan masalah perekonomian dan kebudayaan telah pula mereka
kenal dan mereka anut serta dikerjakan oleh masyarakat pendukungnya.
Beakhirnya masa
prasejarah berarti dimulainya masa sejarah dimana tulisan mulai dikenal pada
saat itu. Untuk itu perdikan Kampak merupakan tonggak sejarah Kabupaten –
Trenggalek yang tidak dapat diabaikan. Lahirnya perdikan Kampak ditandai dengan
adanya prasasti Kampak yang dibuat oleh raja Sindok pada t ahun 651 Syaka atau
929 Masehi. Dari prasasti itu dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu
sudah memiliki daerah-daerah yang mendapatkan hak otonomi atau swatantra. Lebih
jelas lagi diketengahkan bahwa perdikan Kampak berbatasan dengan mahasamudra (
Samudra Indonesia ) disebelah Selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi
Panggul Munjungan dan Prigi. Selanjutnya disinggung pula daerah Dawuhan yang
sekarang daerah ini juga masih dap at dijumpai di Trenggalek.
Setelah masa Pu Sindok
dengan melalui masa raja Dharmawangsa lahirlah di Java Timur kerajaan Kahuripan
yang diperintah oleh raja Airlangga. Hanya sayangnya pada masa ini tidak banyak
diketahui kesejarahannya, dikarenakan tidak ditemuinya data atau mungkin belum
diketemukannya data tentang masa tersebut. Namun tidak dapat disangkal bahwa
wilayah Trenggalek termasuk dalam kawasan Kahuripan yang kemudian
berkesinambungan menjadi wilayah kerajaan Kediri. Dari jaman Kediri hanya ada
beberapa hal yang dapat dicatat, utamanya pada masa ini dengan munculnya
prasasti- Kamulan yang terletak didesa Kamulan Kecamatan Durenan – Kabupaten
Trenggalek. Bertolak dari prasasti Kamulan dapat1ah diajukan suatu masa yakni
lahirnya perdikan Kamulan.
Di dalam prasasti
Kamulan dicantumkan tahun pembuatannya yaitu tahun 1116 caka atau tahun 1194
Masehi. Prasasti tadi dikeluarkan oleh raja Sri Sarweswara
Triwikramawataranindita Sragga Lancana Dikwijayotunggadewa atau biasa dikenal
dengan naoa Kertajaya. Raja inilah yang berhasil mengusir musuh-musuhnya dari
daerah Katang-katang berkat bantuan rakyat Kamulan. Berdasar atas prasasti
inilah ditetapkan “Hari Jadi Kabupaten Trenggalek pada hari Rabu Kliwon ” tanggal 31 bulan Agustufi tahun
1194.
Hari dan tanggal
tersebut dijadikan hari jadi atau hari lahirnya Kabupaten Trenggalek
berdasarkan data sejarah yang ditemui di Trenggalek antara lain :
Pertama, Prasejarah
daerah Trenggalek menunjukkan – bahwa daerah itu telah dihuni manusia, tetapi
jaman ini bersifat masih nisbi sekali.
Kedua, Prasasti Kampak
tidak jelas hari dan tanggalnya kapan prasasti itu dilaksanak an isinya.
Ketiga, Hanya prasasti
Kamulan yang memi1iki informasi cukup lengkap sehingga mampulah prasasti
Kamulan dijadikan – tonggak sejarah lahirnya
Kabupaten Trenggalek secara analitis, historis, yuridie formal yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Drs. MUKAYAT, Tim
Sejarah Kabupaten Trenggalek Dan Tim Konsultan IKIP MALANG: Ringkasan Sejarah
Trenggalek , Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Trenggalek Pebruari 1982,
hlm.7-10